Wisata identik dengan Keindahan Alam dengan panorama yang indah,Alam yang lestari,keramah tamahan penduduknya, keanekaragaman Budaya/ Culture, juga terkait Glamour, gaya Hidup, sorga bagi penikmat Pemburu Kenikmatan dari hiburan malam, termasuk Prostitusi, kebebasan dan tidak dapat dipungkiri terjadinya Penyalah gunaan Penggunaan Narkoba atau obat-obat terlarang.
Pariwisata berkembang dengan pesat khususnya di Bali yang telah memberikan keuntungan para Investor yang memiliki uang,Jaringan dan tentu kekuasaan. Kelihatan Pemasukan dari sektor Pariwisata Tetapi dalam perjalanannya timbul paradoks kebalikannya manfaat yang didapatkan secara Langsung untuk masyarakat Lokal, Kemiskinan dan semakin lebarnya antara jurang Yang Kaya dan Miskin. Anak-anak muda terpegaruh akan magnet Pariwisata dan Cerita akan gaya hidup Perkotaan, meninggalkan Desa yang menurut persepsi mereka identik kemiskinan. Anak muda tidak ada yang tertarik menekuni profesi Petani dan sudah terobsesi kerja di Kota, di Hotel bahkan kerja di kapal Pesiar.
Pariwisata dikenal dan digemari Wisatawan, salah satunya adalah adanya Keanekaragaman seni Budaya yang secara tidak sadar menjadi satu Paket dengan Ritual Keagamaan khususnya Agama Hindhu. Mayoritas yang menjaga Budaya Bali adalah Orang yang tinggal di Pedesaan, yang setia turun menurun menjaga Budaya Bali dari Gempuran Budaya Luar/ asing.Orang Bali yang tinggal di Desa setiap saat kena kewajiban Adat, dari pertemuan Sangkep, Petedunan sampai pada aktiifitas Ritual. Yang mana pada saat ada event Budaya atau Upacara orang-orang yang bergelut dalam dunia Pariwisata mendapatkan keuntungan dari kunjungan tersebut. Terus bagi orang Bali bagi orang Desa bagaimana…? Apa yang mereka dapatkan secara langsung dari Kunjungan tersebut. Apakah mereka para Wisatawan dikenakan karcis disaat itu…? Tentu tidak, mereka meliput dengan bebasnya, sekali lagi pertanyaannya dimana letak Kue Pariwisata dengan segudang event Budaya yang menyatu dengan agama yang dijadikan atraksi Wisata …? Tempat menginap sudah di Hotel ,Makan/ Catering sudah di Restaurant, membeli hasil Kerajinan Guide / Pemandu Wisata sudah punya langganan Artshop. Terus dimana kebagiannya Masyarakat Penjaga Budaya Bali yang merupakan magnet Pariwisata ?
Disatu sisi Pemerintah khususnya Karangasem dengan gencarnya membuat terobosan dengan mempromosikan Pariwisata, termasuk Desa wisata dengan Tagline : “Karangasem The Spirit Of Bali” Luar Biasa…, dari misi tersebut diikuti dengan Pameran, Festifal Tirtagangga, Taman Ujung dan suatu terobosan diadakannya Festifal Subak yang pertama kalinya diadakan di Kecamatan Sidemen.
Wisatawan baik Mancanegara atau Lokal disamping berlibur dg tujuan seperti uraian diatas, untuk kesenangan, refresing, Pengalaman, menambah wawasan, yang tentu ujungnya bisa memperoleh kesenangan, kegembiraan. Dan muncul pertanyaan semua itu belum tentu mendatangkan kenyamanan dan kebahagiaan.
Untuk mengisi sesuatu agar muncul kenyamanan dan kebahagiaan. Perlu didorong adanya wisata Alternatif yang berkeadilan yang bisa bermanfaat dan berdampak bagi orang miskin. Tentu hal ini perlu digarap wisata dari sisi lain disamping menikmati keindahan alam, panorama,culture/ Budaya, yang sekarang perlu diangkat adalah Wisata Edukasi mengasah Hati, mengasah Kepekaan/ kepedulian sesama.
Dalam mewujudkan hal ini tentunya ada keterlibatan pihak yang satu dengan lainnya saling interaksi. Dan khususnya yang punya kepedulian tentu perlu mempelajari dan menyelami sasaran yang akan dijadikan Object, baik perseorangan ataupun Komunitas.
Keberadaan Bambang Prayudi dengan Krew dan Keberadaan Sanggar Kreatif GERAM ( Gerakan Anak Alam) bisa menjadi mediasi , salah satu Peran dan Fungsinya disamping sebagai Tempat Infomasi dan sekaligus memediasi maksud baik antara yang satu dengan lainnya. yang tidak kalah pentingnya sebagai Tempat Wisata EDUKASI,Menyangkut Hati dan Olah Rasa, baik untuk Wisatawan Lokal maupun Mancanegara.
Wisata Edukasi Mengasah Hati dan Olah Rasa Dalam Kepediulian
Kenapa …? Sekian lama Banyak sekarang berkembang City Tour, Spiritual Tour, Wisata Agro dan Lainnya, Khusus Keberadaan Sanggar Kreatif GERAM , salah satu fungsi yang ditawarkan adalah WISATA EDUKASI/ Education Tour, ada Konsep Program yang ditawarkan, yang mana intinya yang bersangkutan ikut aktif mengambil bagian dari Donasi yang telah dikeluarkan.
Proses pembangunan Bedah Rumah sambil Berwisata
Gambaran Rumah yang diperbaiki dan Proses Pembangunan Bedah Rumah
Contoh dari Wisata tersebut diatas seperti yang telah dilakukan oleh Bambang Prayudi melalui Yayasan Carolia telah melakukan hal tersebut disamping membantu Biaya Pendidikan Anak tidak mampu, juga menjembatani membantu Orang Miskin dengan Membantu Bedah Rumah yang telah terealisasi puluhan rumah tergantung situasi rumah dan kerelaan dari sang Donatur.
Yang Cukup Unik bagaimana yang memberikan Bantuan Biaya Bedah Rumah ikut terlibat dalam proses Pembangunan ada yang membantu membuat campuran PC, mengangkat Bata/ batako dan ada yang sampai ikut memasang pondasi,tembok atau atap. Mereka berbaur dengan Pemilik Rumah yag dibantu, keluarganya dan Masyarakat disekitarnya yang dikerjakan secara Gotong Royong. Dan tampak Para Donatur yang menyumbang bergembira, senang menikmati kondisi kebersamaan dan Bahagia bisa membantu dan bisa beriteraksi langsung ditengah kehidupan Masyarakat/ keluarga yang dibantu.
Disamping membuka kesempatan untuk membantu dalam bedah rumah, Keberadan Sanggar Kreatif GERAM (Gerakan Anak Alam) bersama Bambang Prayudi dan Pak Catur sedang mendampingi melakukan Pembinaan di LPKA ( Lembaga Pembinaan Khusus Anak) Karangasem, yang dulu umum disebut LAPAS Anak tentu hal diatas menyangkut kunjungan wisata Edukasi yang berkaitan dengan keterpanggilan hati, Olah Rasa dan Kepekaan Disamping itu juga bisa melihat langsung anak-anak yang sedang menjalani Hukuman tersangkut kasus tindak pidana dari Penjambretan, masalah Perempuan,Pencurian sampai penyalah gunaan Narkoba. Diberikan latihan ketrampilan Life Skill KLIK DISINI Pengalaman Kunjungan ke tempat anak-anak yang sedang menjalani Hukuman akan menjadi informasi dan bisa meneruskan pada orang lain agar terhindar dari kasus-kasus tindak pidana sehingga tidak harus mendekam didalam LPKA.
Model bantuan/ donasi diatas salah satunya untuk bedah rumah, sesungguhnya bisa dkembangkan dalam aktiifitas lain dalam bentuk bantuan modal usaha dalam bentuk Sarana dan Prasarana dibidang Pertanian, Peternakan Organik dalam kontek memproduksi hasil Pertanian yang sehat dan pelestarian Alamdisamping biaya Pendidikan untuk anak yang tidak mampu, dalam mengatasi putus Sekolah dan memberikan Ketrampilan Skill, baik terhadap anak yang dibantu ataupun pada Anggota Keluarga yang lain. KLIK WISATA DI LPKA
Klo ada yang tertarik untuk ikut menyumbang pemikiran atau pendapat atau tertarik bergabung bisa dihubungi Sanggar Kreatif GERAM, atau Bambang Prayudi Kontak hp/WA 08123602191
Kontributor :
Komang Sugiarta, Sanggar Kreatif “GERAM” Gerakan anak Alam
Hp/WA 085238616311